Sumber: https://republika.co.id/ |
Proklamasi menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi awal bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, teks proklamasi dikumandangkan dari kediaman Ir. Soekarno di jalan pegangsaan timur no. 56, Jakarta Pusat atau sekarang bernama jalan proklamasi. Pembacaan tersebut disaksikan oleh founding father, tokoh-tokoh pergerakan nasional hingga para tokoh pemuda. Ir. Soekarno didampingi Moh. Hatta, diberi kepercayaan membacakan teks proklamasi sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kedua tokoh tersebut dikenal sebagai pahlawan proklamator. Selain Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, ada banyak tokoh penting yang juga ikut berperan di berbagai peristiwa di sekitar proklamasi. Beberapa tokoh penting itu antara lain sebagai berikut.
1. Ahmad Soebardjo Djoyoadisuryo
Sumber: https://www.idntimes.com/ |
Ahmad Soebardjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896. Beliau tutup usia pada bulan Desember 1978. Tokoh Ahmad Soebardjo boleh dikatakan sebagai tokoh yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok. Sebab dengan jaminan nyawa Ahmad Soebardjo, akhirnya Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan rombongan diperbolehkan kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta dini hari, di rumah Maeda dilaksanakan perumusan teks proklamasi, Ahmad Soebardjo secara langsung berperan aktif dan memberikan andil pemikiran tentang rumusan teks proklamasi. Namun, saat pembacaan teks proklamasi dilakukan beliau tidak hadir.
2.
Sukarni Kartodiwirjo
Sumber: https://opac.perpusnas.go.id/ |
Tokoh ini dilahirkan di
Blitar pada tanggal 14 Juli 1916 dan meninggal pada tanggal 4 Mei 1971. Semasa
pendudukan Jepang, beliau bekerja pada kantor berita Domei. Kemudian Ia aktif
di dalam gerakan pemuda. Bahkan ia menjadi pemimpin gerakan pemuda yang
berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya 31 Jakarta. Sukarni
merupakan pelopor penculikan Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Beliau juga
tokoh yang mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan
Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Beliau juga memimpin pertemuan untuk
membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi dan berita tentang proklamasi.
3.
Sayuti Melik
Sumber: https://id.wikipedia.org/ |
Tokoh yang lahir pada
tanggal 25 November 1908 di Yogyakarta ini, berperan dalam pencatatan hasil
diskusi susunan teks proklamasi. Sejak muda, Sayuti Melik sudah aktif dalam gerakan
politik dan jurnalistik. Tahun 1942 menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar
Baru Semarang.
Beliau telah menyaksikan penyusunan teks proklamasi di ruang makan rumah Maeda.
Bahkan akhirnya Beliau dipercaya untuk mengetik teks proklamasi yang ditulis
tangan oleh Soekarno.
4. Burhanuddin
Mohammad Diah
Sumber: https://id.wikipedia.org/ |
Burhanuddin Mohammad Diah
(B.M. Diah) lahir di Kotaraja pada tanggal 7 April 1917. Beliau berbakat di
bidang jurnalistik. Sejak tahun 1937 sudah menjadi redaktur berbagai surat
kabar. Pada awal pendudukan Jepang, beliau bekerja pada radio militer. Pada
tahun 1942-1945,Pada sekitar peristiwa proklamasi, B.M. Diah sudah menjadi
wartawan yang terkenal. Pada malam sewaktu akan diadakan perumusan teks proklamasi,
B.M. Diah banyak melakukan kontak dengan pemuda, yaitu untuk datang ke rumah Maeda.
Beliau salah seorang pemuda yang ikut menyaksikan perumusan teks proklamasi. Beliau
juga sangat berperan dalam upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
5. SK. Trimurti
Sumber: https://kumparan.com/ |
SK Trimurti adalah
istri dari juru ketik proklamasi, Sayuti Melik. Ternyata, Trimurti secara tidak
langsung menjadi pengibar bendera. Sebelumnya beliau
ditunjuk untuk melakukan pengerekan
bendera. Namun, setelah Soekarno membacakan teks proklamasi dan berdoa
setelahnya, beliau mengusulkan bahwa pengerekan bendera sebaiknya dilakukan
oleh seorang prajurit saja. Akhirnya Latief dan Suhud-lah yang mengibarkan
bendera merah putih
6. Abdul Latif Hendraningrat
Sumber: https://tirto.id/ |
Latif Hendraningrat adalah
salah seorang komandan Peta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, ia merupakan salah
satu tokoh yang cukup sibuk. Beliau menjemput beberapa tokoh penting untuk
hadir di Pegangsaan Timur No. 56. Misalnya beliau harus mencari dan menjemput
Moh. Hatta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, setelah menyiapkan barisan, beliau
mempersilakan Soekarno membacakan teks proklamasi. Kemudian, Latief Hendraningrat
dengan dibantu S. Suhud mengibarkan Sang Saka Merah Putih, dan yang membantu
membawakan bendera Merah Putih adalah SK. Trimurti.
7. Suhud
Sastro Kusumo
Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/ |
Suhud adalah pemuda yang
ditugasi mencari tiang bendera dan mengusahakan bendera Merah Putih yang akan
dikibarkan. Oleh karena gugup dan tegang, tiang yang digunakan adalah sebatang
bambu, padahal tidak terlalu jauh dari rumah Soekarno ada tiang bendera dari
besi. Suhud bersama Latif Hendraningrat adalah pengibar bendera Merah Putih di halaman
rumah Soekarno pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945.
Referensi
AM, Sardiman & Lestariningsih, Amurwani Dwi. 2017. Sejarah
Indonesia. 2nd ed. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
0 Komentar